Kalimat pembuka (opening lines) perlu diperhatikan lho ketika kamu hendak menulis sebuah novel.
Kenapa? Karena dari opening lines inilah pembaca akan menilai first impressions mereka, feel mereka tentang cerita kita. Apakah pembaca akan lanjut membaca/tidak.
Jadi apa itu opening lines?
Kalimat pembuka atau opening line dalam sebuah cerita atau novel adalah kalimat pemikat sebuah cerita untuk menarik pembaca masuk dan menyelami dunia yang diciptakan penulis. Entah itu diwujudkan dalam sebuah kata pendek atau kalimat panjang, syarat pertama dan utama dari sebuah kalimat pembuka cukup satu, yakni memikat.
Berikut ini ada macam-macam jenis/cara membuat opening lines yang menarik :
1. Moment penting
Dengan menggunakan moment/situasi yang penting pada saat pembuka. Maka ini akan menarik pembaca untuk bertanya-tanya apa yang terjadi selanjutnya? Atau ada apa di balik kejadian itu?
Contoh: Malam saat Jake Djones tahu bahwa orang tuanya hilang di suatu masa dalam sejarah, diberikan sebagai malam dengan badai terdahsyat. (Penjaga Sejarah, Damian Dibben)
2. Membahas/menambahkan karakter yang menarik
Karakter yang unik, memikat, atau menjadi pusat perhatian. Bahas karakter itu di pembukaan. Kita kompori dulu pembaca untuk terpikat pada si tokoh.
Contoh: Kami menyambutnya menyanyikan Profesor. Dan, dia memanggil anak lelakiku Akar—akar, karena, bernyanyi Profesor berkata, puncak kepala anakku yang datar mengingatkannya pada simbol akar kuadrat. (Penjaga Rumah & Profesor, Yōko Ogawa)
3. Konflik
Salah satu cara membuat opening lines yang baik yaitu dengan menghadirkan konflik. Cerita yang tanpa konflik akan hampa bukan? Karena pada realitanya saja hidup ini penuh cobaan.
Contoh: Keputusanku untuk menjadi pengacara semakin kuat ketika ku sadari ayahku membenci profesi hukum. (The Rain Maker, John Grisham)
4. Sentuhan log/emosi
Para pembaca pasti ingin merasakan feel dalam cerita kamu. Kasih dan beri pembacamu kesempatan untuk bisa merasakan seperti apa rasanya menjadi sang tokoh itu.
Contoh: Apa kau akan mati sebelum tiba di sini sebelum tengah hari? Aku duduk di sini, di tengah-tengah serpihan hidupku seperti yang kau tahu, dan kau ... jika aku memang mengenalmu, kau pasti baru bagun. (Lampiran, Rainbow Rowell)
5. Faktor kesulitan/ketakutan
Biasanya pilihan ini cocok untuk cerita yang bergenre misteri/suspense.
Contoh: Tyler mencabutku pekerjaan sebagai pelayan, kemudian Tyler menodongkan sepucuk pistol ke dalam mulutku dan berkata, langkah pertama menuju kehidupan abadi adalah kamu harus mati. (Fight Club, Chuck Palahniuk)
6. Kejutan atau teka-teki
Awalan yang penuh dengan teka-teki atau kejutan dapat membuat pembaca berpikir dan penasaran. Apa ini? Apa maksudnya? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang menarik pembaca untuk tenggelam lebih jauh pada buku tersebut.
Contoh: Ditelan anjing buaya raksasa sudah cukup buruk bagiku . (Putra Sobek, Rick Riordan)
7. Memukau
Biasanya diawali dengan pilihan kata yang cantik-cantik atau diksi yang manis. Sehingga pembaca tersentuh dan terus membaca ceritamu.
Contoh: DUHAI Sang Raja, yang duduk di atas takhta kejayaan, yang dimandikan oleh kemerlip cahaya lelampu warna-warni dan wewangi sesegera mungkin dupa-dupa. (Dewi Khayalan, Kahlil Gibran)
8. Deskripsi
Ini hampir sama seperti no. 2
Deskripsikan tokoh yang menarik atau yang akan menjadi pusat perhatian dalam cerita itu. Buat semenarik mungkin agar pembaca penasaran dengan si tokoh.
Contoh: Danendra Atfrajaya. Danendra adalah seorang anak konglomerat yang pendiam dan sedikit kejam. Ia sedikit mempunyai teman karena sifatnya yang sangat sulit diajak berbaur, dst.
9. Perkenalan
Ini biasanya digunakan oleh penulis yang menggunakan sudut pandang central.
Contoh: Namaku Kean, aku adalah gadis 15 tahun yang yang kini tak bisa lagi melihat, tak bisa berjalan, juga lupa bagaimana caranya tersenyum, dst.
10. Puisi/syair/quotes
Ini biasanya dipakai oleh para penulis yang pandai msramu kata. Diawali dengan kalimat-kalimat singkat yang dapat menghanyutkan pembaca untuk tahu maksud di balik kata-kata itu.
Contoh: Sajak ini tak bertuan, hanya sendirian.
Tak seorang pun melihat serta merta mendengar.
Karena semua ini hanyalah jeritan silam yang kelam, dst.
11. Dialog
Ada juga yang mengawalinya dengan dialog. Ini harus memilih dengan baik kalimat apa yang akan diucapkan di awal agar pembaca penasaran.
Contoh: "Semuanya telah usai, Khyne," ucap pria itu memunggi sang gadis. Dst
12. Penggambaran latar atau setting
Setting meliputi waktu, tempat, dan suasana. Mengawali dengan penggambaran setting akan menjadi gambaran yang akan menjelaskan peristiwa yang terjadi dalam sebuah cerita. Untuk cerita horor, misteri, atau suspense biasanya akan menampilkan situasi yang gelap, kelam atau mencekam.
13. Memulai dengan pertanyaan.
Sebuah pertanyaan menerbitkan rasa ingin tahu atau penasaran yang tinggi bagi pembaca. Pertanyaan merupakan cara yang paling efektif agar pembaca mengikuti isi cerita. Dengan membaca keseluruhan cerita atau isi buku, pembaca akan menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut.
14. Menyembunyikan sesuatu
Tetap memaparkan secara tidak detail konflik yang akan di hadapi. Menjelaskan sedikit kata kunci yang tersembunyi. Sehingga pembaca akan terus membaca sampai akhir dan menemukan jawabban dari sedikit cuplikan yang dipaparkan di awal.
Semoga bermanfaat :)
Maaf apabila masih banyak salah dan kekurangan, silakan beri masukkan ♥️
Tidak ada komentar:
Posting Komentar