SUDUT PANDANG (POV)
Pengertian :
Sudut pandang adalah arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita, sehingga cerita tersebut lebih hidup dan tersampaikan dengan baik pada pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, sudut pandang merupakan cara penulis memandang/menempatkan dirinya dalam sebuah cerita.
Sudut pandang atau point of view (POV) adalah sebuah teknik bercerita yang akan membuat ‘rasa’ yang berbeda pada alur dan cara penyampaian cerita. Dengan sudut pandang, penulis seolah-olah dapat menjadi pelaku utama atau menjadi orang lain dalam cerita tersebut.
Macam-macam sudut pandang :
Menurut Teori Sastra sudut pandang sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
Sementara itu, secara umum terdapat berbagai macam teori tentang sudut pandang. Diantaranya ada sudut pandang campuran dan ada juga sudut pandang pihak kedua.
1. Sudut pandang orang pertama biasanya menggunakan kata ganti “aku" atau “saya" atau juga “kami” (jamak).
Pada saat menggunakan sudut pandang orang pertama, kamu seakan-akan menjadi salah satu tokoh dalam cerita yang sedang dibuat. Si pembaca pun akan merasa melakoni setiap cerita yang dikisahkan.
▪️ Sudut pandang orang pertama (tokoh utama)–si penulis seolah-olah masuk dalam cerita tersebut sebagai tokoh utama/tokoh pusat dalam cerita (first person central).
Segala hal yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, tingkah laku, atau kejadian yang tokoh “aku" lakukan akan digambarkan pada cerita tersebut.
Contoh :
Aku termenung digelap gulitanya malam. Bulan menyaksikan air mataku yang mengalir penuh kekecewaan. Dari jendela, aku mendongakkan kepala menggantungkan harapan pada nabastala.
▪️ Sudut pandang orang pertama (tokoh sampingan)
Pada teknik ini, tokoh “aku" hadir tidak dalam peran utama, melainkan peran pendukung atau tokoh tambahan (first personal peripheral).
Kehadiran tokoh “aku" dalam cerita berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang cerita kepada pembaca.
Contoh :
Brak!!! Sekali lagi aku dibuat kaget oleh bantingan pintu Karin. Karin adalah gadis yang baik dan sabar. Ia berakhlak sangat baik. Namun sepertinya akhir-akhir ini ia punya banyak masalah sehingga sedikit kasar dalam beraktivitas.
2. Sudut pandang pihak ketiga
Kata rujukan yang digunakan ialah “dia" “ia" atau nama tokoh dan juga mereka (jamak). Kata ganti ini digunakan untuk menceritakan tokoh utama dalam sebuah cerita.
Selain kata ganti yang digunakan, ada satu hal lagi yang membedakan antara sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga, yaitu kebebasan peran di dalam cerita. Pada sudut pandang orang pertama, si penulis bisa menunjukkan sosok dirinya di dalam cerita, dan ini tidak berlaku pada sudut pandang orang ketiga.
Pada sudut pandang orang ketiga, si penulis berada ‘di luar’ isi cerita dan hanya mengisahkan tokoh “dia" di dalam cerita.
▪️ Sudut pandang orang ketiga (serba tahu)
Si penulis akan menceritakan apa saja terkait tokoh utama. Ia seakan tahu benar tentang watak, pikiran, perasaan, kejadian, bahkan latar belakang yang mendalangi sebuah kejadian.
Ia seperti seorang yang mahatahu tentang tokoh yang sedang ia ceritakan. Selain menggunakan kata ganti “ia" atau “dia", kata ganti yang biasa digunakan ialah nama dari si tokoh itu sendiri. Hal ini berlaku juga untuk sudut pandang orang ketiga (pengamat).
Contoh :
Sudah 6 bulan ini Naomi terjun pada dunia tarik suara. Ayah dan ibunya tidak ada yang merestui jalur karier yang ia geluti. Ia sampai beradu argumen dengan sang ayah yang memang memiliki watak keras.
▪️ Sudut pandang orang ketiga (pengamat)
Teknik ini hampir sama dengan teknik sudut pandang orang ketiga serba tahu, hanya saja, tidak semaha tahu teknik itu. Pada sudut pandang orang ketiga penulis menceritakan sebatas pengetahuannya saja.
Pengetahuan ini diperoleh dari penangkapan pancaindra yang digunakan, baik dengan cara mengamati (melihat), mendengar, mengalami, atau merasakan suatu kejadian di dalam cerita. Pengamatan pun dapat diperoleh dari hasil olah pikir si penulis tentang tokoh “dia" yang sedang ia ceritakan.
Contoh :
Entah apa yang terjadi padanya. Akhir-akhir ini raut wajahnya begitu masam. Selain itu dia juga banyak diam dan sangat jarang berbicara. Apa ada masalah serius yang tengah menimpanya?
3. Sudut pandang campuran
Pada sudut pandang campuran, si penulis dapat menggabungkan antara sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Ada kalanya si penulis ‘masuk’ ke dalam cerita (bukan sebagai tokoh utama) dan ada kalanya ia berada di luar cerita menjadi orang yang serba tahu.
Contoh :
Kami adalah keluarga kecil yang sederhana. Namun kami punya rasa saling melengkapi yang sama. Namaku adalah Yura, aku merupakan anak kedua dari keluarga tersebut. Kehidupan sulit tapi aku menerima semua ini. Walaupun tetap saja aku punya rasa iri pada Arya. Dia anak orang kaya raya. Bahkan Arya tidak perlu berusaha keras untuk menggapai impiannya, ia hanya tinggal meminta. Tapi aku beda, jauh beda dengannya. Karena aku harus untuk menggapai harapan kecilku.
4. Sudut pandang orang kedua
Merupakan sudut pandang dari orang kedua yang dalam penulisan kata menggunakan kata ganti sebagai pemeran kamu dan kalian (dalam jumlah banyak).
Ketika menggunakan sudut pandang kedua maka pembaca akan dibuat seperti melakukan komunikasi dengan pihak yang lain dalam cerita.
Contoh :
Seseorang melihatmu dari kejauhan. Orang itu berlari menghampirimu dan memanggil namamu. Kau terlihat sangat terkejut melihat orang itu di sana.
Semoga bermanfaat :)
Maaf apabila masih banyak salah dan kekurang, silakan beri masukkan ♥️
Terima kasih
BalasHapus