Alur (PLOT) : Suatu rangkaian cerita dari awal sampai akhir. Struktur/rangkaian kejadian-kejadian dalam sebuah cerita yang disusun secara kronologis. Alur mengatur suatu tindakan dalam cerita agar berkaitan satu sama lain.
Menurut para ahli :
- Virgil Scoh (1966) mendefinisikan bahwa plot adalah prinsip yang isensial dalam cerita.
- Morjorie Boulton (1975) mendefinisikan plot sebagai pengorganisasian dalam novel atau penentu struktur novel
- Dick Hartoko (1948) menyatakan bahwa plot sebagai alur cerita yang dibuat oleh pembaca yang berupa deretan peristiwa secara kronologis, saling berkaitan dan bersifat kausalitas sesuai dengan apa yang dialami pelaku cerita.
Unsur-unsur alur (PLOT) :
▪️ Pengenalan cerita.
Pengarang memperkenalkan tokoh utama, penataan adegan cerita dan hubungan antar tokoh yang terdapat di dalam sebuah cerita.
▪️ Awal konflik
Memunculkan bagian-bagian cerita yang dapat menimbulkan permasalahan.
▪️ Menuju konflik.
Meningkatkan masalah yang dialami oleh tokoh.
▪️ Konflik memuncak atau klimaks.
Puncak dari permasalahan yang dihadapi tokoh.
Cerita juga akan di hadapkan pada penentuan akhir yang akan dialami. Berhasil atau tidak, bahagia atau tidak, dll
▪️ Penyelesaian atau ending.
Akhir pada cerita, menjelaskan bagaimana nasib si tokoh dalam cerita tersebut. Baik atau tidak atau malah menggantung.
Jenis-jenis alur (PLOT) :
1. Alur Maju atau Progesif.
Peristiwanya ditampilkan secara kronologis, berurutan dari awal, tengah, sampai dengan akhir cerita.
Diawali dengan pengenalan yang terdiri dari pengenalan tokoh serta watak, latar tempat, waktu, dan latar belakang yang akan membangun cerita tersebut. Setelah pengenalan masalah akan muncul. Masalah berkembang atau meningkat dan menjadi rumit disebut sebagai klimaks. Kemudian menemukan solusi atas konflik yang dialami atau antiklimaks. Lalu masalah selesai.
Tahapan pengenalan → Tahapan kemunculan konflik → Tahapan konflik memuncak → Tahapan konflik menurun → Tahapan penyelesaian.
2. Alur Mundur atau Regresi.
Cerita yang dimulai dengan penyelesaian atau berkebalikan dengan alur maju. Dimulai dari tahapan yang kemudian berlanjut ke tahap antiklimaks, klimaks, kemunculan konflik, dan diakhiri dengan proses pengenalan. Biasanya dipakai pada cerita yang menggunakan setting waktu masa lampau atau kilas balik dalam hidup.
Penyelesaian → Konflik menurun atau antiklimaks → Konflik memuncak atau klimaks → Kemunculan konflik → Pengenalan.
3. Alur Campuran.
Diawali dengan klimaks pada cerita. Klimaks dipaparkan di awal cerita kemudian dimundurkan ke arah kuncinya. Kenapa? Agar pembaca paham asal mula dari konflik tersebut. Kemudian agar lebih paham, klimaks dimundurkan lagi ke pengenalan. Setelah itu baru ke antiklimaks dan selesai.
Klimaks atau puncak konflik → Kemunculan konflik → Pengenalan → Antiklimaks atau konflik menurun → Penyelesaian.
Semoga bermanfaat :)
Maaf apabila masih banyak salah dan kekurang, silakan beri masukkan ♥️
Tidak ada komentar:
Posting Komentar